Murkanya mereka terhadap jarigan kekuasaanmu membuat mereka semakin tentram untuk membentuk karakter yang tak ternilai dalam benak hatimu yang tak kuat. Semakin menusuk dalam raga tenpa memperhatikan bekas perasaan yang masih tersimpan dalam ragu.
Angan bertambah kuat dengan dorongan intelektual mereka yang divisualisasikan dengan gambaran-gambaran yang tidak umum. Kemudian akan bertambah panjang seketika waktu menjelang tanpa perumpamaan. Seperti kilatan-kilatan kecil dalam petir hati yang menyambar dalam jiwa.
Terlalu memperhatikan kosakata yang diemban dalam satu satuan waktu yang sungguh sangat memperberat keadaan. Karena waktu adalah waktu dan tidak bisa terulang. Hingga akhirnya mereka mengunggah suatu perumpamaan yang tidak bisa tercatat dalam dinding waktu.
Kuketik ulang apa yang mereka visualisasikan dalam anganku teapi semua itu semu. Percuma saja jika tidak ada mereka yang berteriak ulang seperti karakteristik yang terkandung dalam kesederhanaan jiwa. Dan berlabuh indah dalam dramatisasi cerita cinta.
Hingga akhirnya mereka mengerti bahwa cerita ini adalah penggambaran diri yang tak terungkap dalam lisan maupun tertulis. Karena mereka sangat mengerti bagaimana memberikan penggambaran spesial dalam diri seseorang.
Cheese Blog 