TGAF 2014, Festival Unik tentang Seni

Halo, back again with me after yesterday I posted about the birthday of Google. Hhe. Kali ini saya akan sedikit membahas mengenai Taman Garuda Art Festival (TGAF) 2014. Tapi sebelumnya, apa itu TGAF? Ya, seperti namanya, TGAF adalah sebuah festival seni yang berada di Taman Garuda, sebuah taman yang berada di kawasan kota lama Semarang, tepatnya di belakang Gereja Blenduk. Yeah. Tak sulit untuk menukannya, hanya tinggal berjalan ke arah belakang di samping kiri Gereja Blenduk searah Ikan Bakar Cianjur.

Oke, let me show you about the poster :

Klik gambar untuk mengetahui sumber.

Oiya, menurut info yang saya dapat, festival ini adalah the first dari komunitas ORArT ORET adakan. Tapi keren loh, mereka bisa ngadain acara seni begini mengingat seni adalah hal abstrak yang paling disenangi orang. Festival ini sih hanya digelar kurang dari dua hari. Maksudnyaa? Iya, meskipun bertuliskan 27 – 28 September 2014, namun pada tanggal 27 September 2014, festival ini dimulai pukul 14.00 yang berarti hanya setengah hari! Ya toh. Hehe.

Untuk tema acara ini sendiri adalah “Sepi ing Pamrih, Rame ing Seni”. Saya setuju dengan tema ini. Ya maksud saya setuju adalah, mari kita ramaikan kota kita tercinta dengan seni dan budaya daerah gitu, kan memang harus dilestarikan.

Bangga, dong sama acara ini karena di jatengprov dituliskan bahwa event ini didorong untuk menjadi event besar (sesuai judul artikel dan sesuai sambutan Pak Ganjar sewaktu membuka acara ini). Asyik banget kan kalau setiap tahun ada acara yang oke dan keren seperti ini.

Pagi yang cerah dengan sinar mataharinya yang tidak terlalu sengit tidak membuat saya malas untuk pergi ke festival ini. Jelas. Setelah lima hari menuntut ilmu di kampus dan bergelut dengan tugas-tugas yang (sebenarnya menumpuk) berteriak minta cepat diselesaikan, saya memutuskan mengerjakan setengahnya dulu, keburu siang pikir saya. Keburu panas juga sih. Saya pun menuju ke kota lama dengan senangnya.

Gapura, banner cukup besar, dan tulisan TGAF 2014 (yang kurang terlihat)
Gapura, banner cukup besar, dan tulisan TGAF 2014 (yang kurang terlihat)

Sudah terlihat ada banner yang tidak cukup besar, tapi juga tidak kecil, yaitu seperti yang tertuang dalam poster TGAF 2014. Saya langsung menuju ke tempat tersebut dengan mengitari Gereja Blenduk terlebih dahulu, tapi bukan mau cari wangsit, saya lebih suka lewat taman di sebelah Gereja Blenduk karena tidak panas (iya, karena saya dari arah kantor pos besar dan jalan kaki). Mulanya, saya senang karena sudah terpasang sebuah gapura mini dan tulisan TGAF 2014. Saya pikir sih, sudah siap.

TGAF 2014
TGAF 2014

Saya pun menuju ke TKP, tapi…

JENG JENG JENG JENG…..

SURPRISE…!

Photo1283
Foto salah fokus

Ternyata, saya kaget bukan main. Oh. Baru dipasang? Oh. Baru persiapan? Yeah. -_- Bad mood. Langsung saja saya pergi ke area pepohonan dekat pabrik rokok Praoe Lajar dan polder Tawang untuk menenangkan diri. Hiks.. Saya langsung pulang!

Malamnya, saya mencari informasi lagi. Ternyata, SAYA SALAH BACA JADWAL! Duh. Acara pada tanggal 27 September dimulai pukul 14.00, sedangkan saya datang di sekitaran pukul 10! Yah! Pantas saja panitia masih memasang segala pernak-perniknya. Menyedihkan? Saya pikir tidak. Saya pikir itu menyenangkan karena bisa melihat orang-orang menata pernak-pernik yang akan dipertunjukkan. Yang saya sesali adalah, tidak datang malam itu karena Pak Gubernur datang! Duh!

Iya, Pak Ganjar datang untuk meresmikan pembukaan acara tersebut pada malam hari. Saya juga melihat update twitter Pak Ganjar yang mengunggah gambar orang yang mukanya sudah dicoraki seni. Oh. Itu tattoo, hehehe. Tato wajah.

Langkah kaki
Langkah kaki

Kemudian pada hari ini, 28 September 2014 saya kembali lagi ke acara tersebut, namun agak siang sekitar jam 11. PANASNYA.. Saya melirik ke arah festival.. SEPI! Saya berjalan lagi dan berpikir. Siang ini panas. Saya haus. Kaki saya juga ikut panas karena sol sepatu saya sudah menipis. Saya melirik lagi ke arah festival. Apakah saya akan disambut dengan tarian ketika datang? Apakah saya akan diberi minuman segar? Apa saya akan diberi makanan enak? Apakah saya akan diberi tempat yang teduh? Apakah akan ada yang mengipasi saya? Apakah saya akan diperlakukan spesial? Jawabannya of course… tidak! Saya sama seperti pengunjung yang lain.

IMG_0140

Foto di atas menunjukkan deretan huruf TGAF 2014 yang huruf F nya jatuh tertimpa angin. Sungguh ironis. Penanda yang seharusnya menarik, malah tidak kuat (dan jatuh). Kejadian serupa juga terjadi pada deretan huruf ORArT ORET yang terpajang di dekat pertigaan lain, huruf R jatuh! Aaa. Besok-besok kalau buat acara, diberi penyangga yang kuat semuanya. Biar tidak jatuh tertimpa angin.

Sebenarnya, di belakang deretan huruf TGAF 2014 (tepatnya sedikit menempel tembok yang tak jauh dari deretan huruf ini ada sebuah banner besar berisi foto sejarah (kurang kenal siapa) yang menambah rasa tersendiri saat kita melihatnya.

Karena ini adalah festival seni, maka isinya pun tidak jauh-jauh dari seni. Di sini ada berbagi macam seni yang ditampilkan. Misalnya ada vector art, ya, ini saya sebut pertama karena ini menarik bagi saya. Uhuy ~ ~ berbagai karya muncul di sini. Berwarna-warni. Indah dan elok dipandang.

Yang saya baru sadari ketika berkunjung pada hari ini adalah, ada semacam gambar pakai kapur gitu di dekat gapura kecil itu. Bagus deh. Diberi warna-warna jadi unik. Oh ya. Ternyata itu mural! Hanya saja, medianya berbeda, yakni jalanan dan memakai kapur.

Banyak yang dipamerkan di sini. Saya lihat ada gamelan. Waw. Hehe. Meskipun tidak melihat gong yang super besar (no problem with me). Saya sih berpikirnya, gamelan ini datang dari Sobokartti mengingat dalam acara ini, Sobokartti juga turut serta (di poster juga sudah ada keterangannya). Keren sih bisa memboyong satu set gamelan.

Di sini juga ada foto. Hasil jepretannya bagus-bagus, loh! Pasti difoto dengan hati #eaaa. Ada juga lukisan yang entah apa namanya isinya wajah. Huehehehe.

Ada panggung hiburan, yang sudah berisi satu set alat band standar (drum, guitar, bass) ada kebaya, batik (macam-macam batik dipamerkan, maksud saya motif), komik (yea, halo komikers!), dan karya seni yang lain. Seru sekali. Saya harap tahun depan bisa diadakan lagi. ^_^

3 thoughts on “TGAF 2014, Festival Unik tentang Seni

Silakan berkomentar :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.